Pendahuluannya bro
Hari ini adalah hari libur, saya jalan-jalan dulu untuk mencari suasana baru. Pergi ketempat perbelanjaan dengan pacar untuk mencari barang-barang kebutuhan sehari-hari dan tentunya makan dong.
Di mall lihat-lihat sandal dulu. Sudah keliling-keliling, ternyata tidak ada yang cocok dan sesuai selera doi. Sandalnya putus, jadi harus segera dicari yang baru berhubung hari raya sudah semakin dekat, sandal juga mendesak untuk dibeli.
Lagi asyik-asyik melihat-lihat sandal, saya berjumpa teman kuliah di Jogja dulu. Ya, sekarang saya sudah tinggal di Bali, pulang kampung. Tidak berani langsung menyapa, karena takut salah.
Maklum, sudah hampir lima tahun tidak pernah berjumpa semenjak selesai kuliah. Teman saya yang cewek ini sedang memilih sandal juga. Lama saya perhatikan, dan akhirnya dia melihat saya dan langsung menyapa.
Ternyata benar teman saya, kami mengobrol sebentar dan kemudian melanjutkan perjalanan masing-masing. Tentunya saya ingat nama teman yang ini.
Maklum, sudah hampir lima tahun tidak pernah berjumpa semenjak selesai kuliah. Teman saya yang cewek ini sedang memilih sandal juga. Lama saya perhatikan, dan akhirnya dia melihat saya dan langsung menyapa.
Ternyata benar teman saya, kami mengobrol sebentar dan kemudian melanjutkan perjalanan masing-masing. Tentunya saya ingat nama teman yang ini.
Awal kekonyolan terjadi
Capek jalan-jalan, perut lapar karena sudah siang. Kami mencari warung makan, doi ingin makan steak. Saya juga setuju, karena steak yang ditempat ini merupakan favorit saya.
Langsung meluncur ke warung itu dan memesan makanan. Sembari makan kami mengobrol kesana kemari, tanpa arah dan yang paling pasti tidak jelas topiknya.
Perut ternyata sudah tenang kembali dan steak yang ada dihadapan sudah menyisakan segilintir kuah di piringya. Ini berarti saya harus segera membayar dan pergi pulang.
Langsung meluncur ke warung itu dan memesan makanan. Sembari makan kami mengobrol kesana kemari, tanpa arah dan yang paling pasti tidak jelas topiknya.
Perut ternyata sudah tenang kembali dan steak yang ada dihadapan sudah menyisakan segilintir kuah di piringya. Ini berarti saya harus segera membayar dan pergi pulang.
Bertemu teman yang entah siapa namanya
Ketika mau ke tempat parkir, lagi-lagi saya melihat wajah yang tidak asing sedang menyantap steak pesanannya. Saya dekati dan dia langsung menyapa sambil menyebut nama saya.
Nah, disinilah saya bingung. Saya lupa namanya, padahal dulu di Jogja sering ketemu. Ya, karena sudah lama tidak ketemu jadi lupa deh namanya.
Nah, disinilah saya bingung. Saya lupa namanya, padahal dulu di Jogja sering ketemu. Ya, karena sudah lama tidak ketemu jadi lupa deh namanya.
Ga enak dong mengobrol dan tidak tahu nama teman kita dan yang dulunya sangat kenal. Dia menyuruh duduk malah, berarti obrolan akan panjang ni, gawat ne… mana namanya belum keingat lagi.
Saya berusaha keras mengingat namanya sambil mengobrol dan masih belum menyebut namanya, padahal dia kalau bertanya menyebut nama saya.
Saya berusaha keras mengingat namanya sambil mengobrol dan masih belum menyebut namanya, padahal dia kalau bertanya menyebut nama saya.
- Eka dimana kerja sekarang,
- eka tinggal dimana,
- eka kapan lulus. Tidak pernah bilang kamu dimana kerja sekarang, kamu tinggal dimana, kamu kapan lulus. Hanya saya saja yang bilang kamu-kamu terus.
Ide brilian muncul
Akhirnya saya ada ide, setelah mengobrol cukup lama saya lupa mengenalkan pacar saya ini ke teman. Saya perkenalkan pacar saya, dia bilang namanya dan giliran teman saya ini menyebut namanya, saya dengarkan baik-baik.
Yes, saya akhirnya tahu namanya. Hehehehehehe…….. obrolan kami lanjutkan lagi dan saya tidak takut lagi menyebut namanya, hahaha….
Yes, saya akhirnya tahu namanya. Hehehehehehe…….. obrolan kami lanjutkan lagi dan saya tidak takut lagi menyebut namanya, hahaha….
Ternyata memperkenalkan pacar jadi bisa tahu nama teman lama yang sudah saya lupakan...
Baca juga ya :
Baca juga ya :
No comments:
Post a Comment