• Breaking News

    Friday, September 11, 2015

    Mengapa Orang Malas Sangat Patut Kita Jadikan Contoh??

    mencontoh orang malas


    Guru-guru di sekolah selalu menasehati kita agar menjadi orang yang rajin baik itu dalam hal belajar dan juga membantu orang tua. Di rumah, bapak ibu kita juga mengajarkan hal yang sama persis seperti apa yang diperintahkan guru.

    Mengapa kita di suruh rajin? Karena banyak hal yang bisa diselesaikan jika kita mau mengaktifkan diri dan tentunya bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
    #Jika rajin dan kreatif, maka uang akan mengalir



    Lantas mengapa kita harus mencontoh orang yang malas???
    Aneh memang ya, lagian ngapain juga harus mencontoh orang yang malas. Sudah jelas-jelas tadi di suruh guru dan orang tua untuk menjadi anak yang rajin. Tapi ini malah disuruh mencontoh orang yang malas ya???


    Jangan bingung dulu bro..


    Jangan bingung dulu, agar lebih paham lagi silahkan baca kelanjutan ceritanya lagi dibawah ini, OK!!!


    Begini lanjutan ceritanya!!
    Orang malas itu sangat patut kita jadikan contoh yang :
    • tidak patut ditiru
    • tidak patut diteladani
    • tidak patut ditekuni
    • tidak patut dicontoh
    • tidak patut dipelajari
    • dan tidak patut-patut lainnya.
    Bagaimana, sudah jelas sekali bukan kalau orang malas itu patut dicontoh "untuk tidak diikuti dan ditiru tingkah lakunya".
    #Mari kita rajin menyebarkan masalah kepada orang lain!!



    Rajin selalu lebih baik
    Jadi memang benar nasehat guru dan orang tua, menjadi anak yang rajin ini memang keharusan bagi kita dan khususnya anda yang masih meminta uang dari orang tua.

    Anak rajin mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan anak yang malas, antara lain :
    • Lebih banyak menyelesaikan tugas
    • Lebih cepat mengerti akan suatu pekerjaan
    • Mendapatkan lebih banyak penghasilan
    • Mendapatkan pujian dari orang tua dan juga orang lain
    • Menyenangkan orang tua di rumah
    • Meringankan beban orang tua
    • Bisa menghasilkan sesuatu yang produktif dan berguna bagi banyak orang
    • dan lainnya.
    Jadi mengapa harus menghindari rajin??
    Menjadi rajin mungkin akan sangat memberatkan bagi beberapa orang, karena mereka harus meninggalkan kesenangan bermalas-malasan dan diharuskan untuk bekerja.

    Tapi dibalik itu tersimpan bonus luar biasa yang akan segera menghampiri anda yang mau menjadi rajin. 


    Contoh : "Anda adalah seorang pengusaha yang rajin melakukan riset dan mencoba membuat produk baru yang menarik. Berkat usaha anda yang gigih dan rajin ini, pelanggan baru pun penasaran dan tertarik membeli produk anda"

    Terus apa bonus dari contoh diatas?? 
    Tentu saja anda akan mendapatkan banyak pemasukan dan akhirnya akan menyeret keuntungan yang lebih besar lagi bukan??

    Coba saja kalau anda malas dalam berinovasi dan mencoba hal baru, mungkin pelanggan akan "emoh/enggan" datang kepada anda untuk membeli produk yang itu-itu saja.

    Rajin merupakan kunci untuk mencapai tangga sukses yang lainnya.
    Setuju tidakkkk??????



     Baca juga ya : 

    1. Serba-serbi tentang kata "malas"
    2. Rasa "enggan" yang membuat semangat kerja terus membara
    3. Efek buruk kursi yang ada rodanya

    No comments:

    Post a Comment

    Fashion

    Beauty

    Travel